Download Materi Struktur Baja II di bawah ini:
Download Struktur Baja II
Pengenalan Jembatan Baja
1. Pengertian.
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti
lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang
melintang tidak sebidang dan lain-lain.
2. Material Jembatan.
Jembatan besi dan baja pertama kali di bangun di Inggris, yaitu sekitar tahun 1781,
konstruksinya masih menirukan konstruksi jembatan batu yang bentuknya melengkung, lihat
Gbr. 1. berikut, bahan jembatan ini adalah dari besi tuang, panjang bentang 100 ft (30 m).
Dengan perkembangan teknologi peleburan besi dan baja maka kekuatan baja dapat
ditingkatkan, dan disesuaikan pula dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian baja, seperti
tahan karat atau pelapukan, dapat di las dan lain sebagainya.
Sifat-sifat mekanis baja struktural lainnya untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai
berikut:
Modulus elastisitas, E = 200.000 MPa
Modulus geser, G = 80.000 MPa
Angka poisson, = 0,3
Koefisien pemuaian, = 12 x 10-6 per oC
3. Keuntungan Bahan Baja Sebagai Material Jembatan.
Pembangunan jembatan sudah mengambil banyak variasi bentuk struktural dari tahun
ke tahun, yang berakibat jumlah pemakaian besi baja dalam membuat jembatan semakin
meningkat. Walaupun besi sudah umum digunakan dalam konstruksi jembatan tapi kemajuan
terakhir di teknologi material besi baja telah memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan perencanaan jembatan. Keuntungan pemakaian material besi baja dalam
pembangunan jembatan dibandingkan material beton dan kayu adalah :
a) Baja mempunyai kekuatan dan keliatan yang tinggi,
b) Ada jenis baja yang tahan terhadap cuaca, bahkan tidak perlu di cat.
c) Dari segi kekuatannya, bahan baja lebih murah dari beton ataupun kayu, sebab dengan
kekuatannya memerlukan volume bahan lebih sedikit.
d) Rendahnya biaya pemasangan.
e) Jadwal konstruksi yang lebih cepat.
f) Tingkat keselamatan kerja tinggi.
g) Mudah dalam pemasangan.
h) Elemen struktur dapat dibuat di pabrik, dan dapat dilakukan secara besar-besaran.
i) Dapat dilakukan bongkar pasang dengan cepat, tanpa ada bahan terbuang.
j) Membutuhkan ruang kerja yang lebih sempit.
k) Dapat mengikuti bentuk-bentuk arsitektur.
l) Ramah lingkungan, dapat menggantikan posisi kayu sebagai bahan konstruksi
4. Pembagian Jenis Jembatan.
Jenis jembatan dapat dibagi berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe
struktur, yaitu :
a) Berdasarkan fungsinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut :
a1). Jembatan jalan raya (highway bridge),
a2). Jembatan jalan kereta api (railway bridge),
a3). Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).
b) Berdasarkan lokasi, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut :
b1). Jembatan di atas sungai atau danau,
b2). Jembatan di atas lembah,
b3). Jembatan di atas jalan yang ada (fly over),
b4). Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
b5). Jembatan di dermaga (jetty).
c) Berdasarkan bahan konstruksi, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
antara lain :
c1). Jembatan kayu (log bridge),
c2). Jembatan beton (concrete bridge),
c3). Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
c4). Jembatan baja (steel bridge),
c5). Jembatan komposit (compossite bridge), gabungan dua jenis material, yaitu baja dan
beton secara bersama-sama memikul lentur dan geser.
d) Berdasarkan tipe struktur, khusus jembatan baja dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, antara lain :
d1). Jembatan gelagar I (rolled steel girder bridge), tersusun dari beberapa gelagar I
canai panas, panjang bentang berkisar 10 meter sampai dengan 30 meter. Jembatan
gelagar ini dapat bersifat komposit atau non komposit, tergantung penggunaan
penghubung geser (shear connector), juga tergantung kepada penggunaan bahan
untuk lantai jembatan misal dari kayu (jembatan konvensional) atau beton
No comments:
Post a Comment