Perbedaan Sistem Manajemen Proyek
dan Sistem Manajemen Konstruksi
Manajemen proyek adalah penerapan
pengetahuan, ketrampilan, sarana dan teknik pada kegiatan proyek agar dapat
memenuhi kebutuhan stakeholder dan harapan darisebuah proyek.
Manajemen konstruksi adalah tentang
bagaimana sumber daya dalam konstruksi (manpower, materials, machine, money dan
method) yang terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan secara tepat.
Sumber Daya Proyek
Secara umum sumber daya adalah
suatu kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan
manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Sehingga lebih spesifik dapat dinyatakan
bahwa sumber daya proyek konstruksi merupakan kemampuan dan kapasitas potensi
yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek
konstruksi terdiri dari beberapa jenis diantaranya biaya, waktu, sumber daya
manusia, material, dan juga peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek,
dimana dalam mengoperasionalkan sumber daya-sumber daya tersebut perlu
dilakukan dalam suatu sistem manajemen yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan
secara optimal.
Unsur-Unsur atau Perangkat
Manajemen Proyek
1. PERENCANAAN.
Merupakan unsur dari manajemen proyek yang meliputi identifikasi kegiatan perkiraan waktu dan logika ketergantungan antar kegiatan. Dalam metode jalur kritis dan program review technical, unsur kegiatan ini menghasilkan jaringan kerja.
Merupakan unsur dari manajemen proyek yang meliputi identifikasi kegiatan perkiraan waktu dan logika ketergantungan antar kegiatan. Dalam metode jalur kritis dan program review technical, unsur kegiatan ini menghasilkan jaringan kerja.
2. SKEDULING.
Dengan berdasar dari tahap perencanaan, maka dibuat skedul sumber daya yang di perlukan seperti, tenaga kerja, mesin, dan modal untuk setiap kegiatan.
Dengan berdasar dari tahap perencanaan, maka dibuat skedul sumber daya yang di perlukan seperti, tenaga kerja, mesin, dan modal untuk setiap kegiatan.
3. PENGAWASAN.
Pada unsur ini suatu manajemen proyek dapat meliputi laporan perkembangan proyek, memperbarui diagram, networking, yang mengalami perubahan selama kegiatan proyek berlangsung.
Pada unsur ini suatu manajemen proyek dapat meliputi laporan perkembangan proyek, memperbarui diagram, networking, yang mengalami perubahan selama kegiatan proyek berlangsung.
Hubungan Keterkaitan dan
Ketergantungan Diantara Tiga Faktor Pembentuk Proyek Konstruksi (biaya, waktu,
dan kualitas/mutu)
Hubungan dari faktor biaya, waktu
dan kualitas atau mutu yaitu ketiga batasan/ faktor tersebut bersifat tarik
menarik, artinya jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati
dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini
selanjutnya berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran.
Sebaliknya, jika ingin menekan biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan
mutu atau jadwal. dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan
sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat terpenuhi.
Perbedaan Antara Faktor Produksi
Pada Industri Manufaktur Dengan Industri Konstruksi
Banyak sekali perbedaan antara
kegiatan proyek konstruksi dengan kegiatan operasional manufaktur. Perbedaan
yang bersifat mendasar adalah kegiatan operasi didasarkan pada konsep
mendayagunakan sistem yang telah ada, apakah berbentuk pabrik, gedung atau
fasilitas yang lain, secara terus menerus dan berulang-ulang, sedangkan
kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau membangun sistem yang belum ada.
Jenis-Jenis Konsultan Dalam
Manajemen Proyek Konstruksi
KONSULTAN PERENCANAAN
Yaitu Pengawas untuk pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor, apakah sesuai dengan gambar dan aspek yang ada,
serta membuat laporan kemajuan pembangunan yang dilaksanakan kontraktor,&
memberi saran demi kelancaran pembangunan.
KONSULTAN SUPERVISI
Pengatur manajemen serta teknis
dalam pekerjaan pembangun anfisik agar dapat bernilai tinggi.
VALUE ENGINEERING
Rekayasa nilai secara umum dapat diartikan
sebagai suatu usaha kreatif dalam mencapai suatu usaha kreatif dalam mencapai
suatu tujuan dengan mengoptimalkan biaya dan kinerja dari suatu fasilitas atau
sistem.
Rekayasa nilai dapat diartikan
sebagai :
·
Melakukan
kajian dengan menjamin fungsinya tetap seperti yang diinginkan.
·
Fungsi
menjadi tolak ukur dari pencarian alternatif pemecahan masalah
·
Selain
adanya kriteria biaya rendah, juga didapatkan kinerja yang tinggi
·
Optimasi
biaya dan kinerja untuk mendapatkan manfaat bersih yang besar
No comments:
Post a Comment