Saturday, May 4, 2013

Manajemen Proyek Konstruksi


Perbedaan Sistem Manajemen Proyek dan Sistem Manajemen Konstruksi
Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, ketrampilan, sarana dan teknik pada kegiatan proyek agar dapat memenuhi kebutuhan stakeholder dan harapan darisebuah proyek.
Manajemen konstruksi adalah tentang bagaimana sumber daya dalam konstruksi (manpower, materials, machine, money dan method) yang terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan secara tepat.

Sumber Daya Proyek
Secara umum sumber daya adalah suatu kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Sehingga lebih spesifik dapat dinyatakan bahwa sumber daya proyek konstruksi merupakan kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis diantaranya biaya, waktu, sumber daya manusia, material, dan juga peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, dimana dalam mengoperasionalkan sumber daya-sumber daya tersebut perlu dilakukan dalam suatu sistem manajemen yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.

Unsur-Unsur atau Perangkat Manajemen Proyek
1. PERENCANAAN.
Merupakan unsur dari manajemen proyek yang meliputi identifikasi kegiatan perkiraan waktu dan logika ketergantungan antar kegiatan. Dalam metode jalur kritis dan program review technical, unsur kegiatan ini menghasilkan jaringan kerja.
2. SKEDULING.
Dengan berdasar dari tahap perencanaan, maka dibuat skedul sumber daya yang di perlukan seperti, tenaga kerja, mesin, dan modal untuk setiap kegiatan.
3. PENGAWASAN.
Pada unsur ini suatu manajemen proyek dapat meliputi laporan perkembangan proyek, memperbarui diagram, networking, yang mengalami perubahan selama kegiatan proyek berlangsung.

Hubungan Keterkaitan dan Ketergantungan Diantara Tiga Faktor Pembentuk Proyek Konstruksi (biaya, waktu, dan kualitas/mutu)
Hubungan dari faktor biaya, waktu dan kualitas atau mutu yaitu ketiga batasan/ faktor tersebut bersifat tarik menarik, artinya jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya, jika ingin menekan biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal. dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat terpenuhi.

Perbedaan Antara Faktor Produksi Pada Industri Manufaktur Dengan Industri Konstruksi
Banyak sekali perbedaan antara kegiatan proyek konstruksi dengan kegiatan operasional manufaktur. Perbedaan yang bersifat mendasar adalah kegiatan operasi didasarkan pada konsep mendayagunakan sistem yang telah ada, apakah berbentuk pabrik, gedung atau fasilitas yang lain, secara terus menerus dan berulang-ulang, sedangkan kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau membangun sistem yang belum ada.

Jenis-Jenis Konsultan Dalam Manajemen Proyek Konstruksi
KONSULTAN PERENCANAAN
Yaitu Pengawas untuk pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor, apakah sesuai dengan gambar dan aspek yang ada, serta membuat laporan kemajuan pembangunan yang dilaksanakan kontraktor,& memberi saran demi kelancaran pembangunan.
KONSULTAN SUPERVISI
Pengatur manajemen serta teknis dalam pekerjaan pembangun anfisik agar dapat bernilai tinggi.
VALUE ENGINEERING
Rekayasa nilai secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha kreatif dalam mencapai suatu usaha kreatif dalam mencapai suatu tujuan dengan mengoptimalkan biaya dan kinerja dari suatu fasilitas atau sistem.
Rekayasa nilai dapat diartikan sebagai :
·         Melakukan kajian dengan menjamin fungsinya tetap seperti yang diinginkan.
·         Fungsi menjadi tolak ukur dari pencarian alternatif pemecahan masalah
·         Selain adanya kriteria biaya rendah, juga didapatkan kinerja yang tinggi
·         Optimasi biaya dan kinerja untuk mendapatkan manfaat bersih yang besar

No comments: