10. Land Surveying
|
11. Ordinat
Ordinat adalah salah satu penentu letak titik pada bidang, letak titik pada bidang biasa ditentukan terhadap dua baris yang berpotongan tegak lurus yang disebut sumbu mendatar dan sumbu tegak/ koordinat “y”. Contoh: titik (12, -18) memiliki ordinat -18.
12. Absis
Absis adalah unsur pertama dari pasangan terurut, ia adalah yang pertama dari dua suku (x,y) untuk mengalamatkan suatu titik, di dalam sumbu sistem koordinat tegak lurus tetap (koordinat kartesius). Absis juga dikenal sebagai koordinat “x” suatu titik, yang ditunjukkan pada garis mendatar. Contoh: titik (-7, 4) memiliki absis -7.
13. Peta
Sejarah Peta
|
Pengertian dan Fungsi Peta
Bermula dari ketersediaan peta, selanjutnya proses perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan fisik (terutama) dapat berjalan dengan baik. Peta yang beredar di masyarakat cukup banyak ragamnya, tetapi belum tentu peta yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Misalnya saja pengguna peta ingin merencanakan suatu tempat untuk rencana pengolahan limbah industri serta lokasi pembuangannya. Untuk keperluan tersebut didapatkan peta topografi dengan skala 1 : 50.000. Pertanyaannya apakah dengan peta tersebut sudah cukup? ataukah masih membutuhkan peta lain yang lebih mengenai sasaran dalam arti lebih besar skalanya, lebih banyak dan detail tampilan obyek-obyeknya dan sebagainya. Sebelum membahas lebih jauh tentang peta, maka apa yang dimaksud dengan peta? Apa fungsi dan kegunaan peta?
Peta merupakan sumber informasi. Sehingga dengan adanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti dari sebelum mendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta malah membuat orang menjadi tidak mengerti dan bingung, maka peta tersebut dapat dikatakan peta yang tidak atau kurang baik. Kurang baik disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurang penjelasan dan sejenisnya.
|
Penggolongan Peta
Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
v Berdasarkan Sifat
a) Peta Topografi
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia saja atau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai, danau, laut,vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalah rumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.
b) Peta Tematik
Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut membutuhkan “tempat” untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena itu, terkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi yang ikut pada lembar peta tersebut. Contoh peta tematik: Peta jaringan (jaringan pipa air minum, Peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll), Peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model/ Digital Elevation Model), Peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang. Peta penyebaran penduduk, peta batas administrasi, dll.
v Berdasarkan Macamnya
a) Peta Garis
|
b) Peta Foto
Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi (tolerensi < 3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf, 1974).
Jenis Peta
Peta bisa dikelompokkan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya.
v Peta Berdasarkan Isinya:
a) Peta Hidrografi
Memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainnya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran.
b) Peta Geologi
Memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah, bahan-bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta topografi.
c) Peta Kadaster
Memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dll.
d) Peta Irigasi
Memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.
e) Peta Jalan
Memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah
f) Peta Kota
|
g) Peta Relief
Memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya.
h) Peta Teknis
Memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan bumi yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis skala 1 : 10 000 atau lebih besar.
i) Peta Topografi
Memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi beserta informasi ketinggiannya menggunkan garis kontur. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar.
j) Peta Geografi
Memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna dengan skala lebih kecil dari 1 : 100 000.
v Peta Berdasarkan Skalanya
a) Peta skala besar: skala peta 1 : 10 000 atau lebih besar.
b) Peta skala sedang: skala peta 1 : 10 000 - 1 : 100 000.
c) Peta skala kecil: skala peta lebih kecil dari 1 : 100 000.
Peta tanpa skala kurang atau bahkan tidak berguna. skala peta menunjukkan ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta.
v Peta Berdasarkan Penurunan dan Penggunaannya
a) Peta Dasar
Peta dasar digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umumnya menggunakan peta topografi.
b) Peta Tematik
Peta tematik dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu.
· Informasi yang terdapat merupakan miniatur bentang alam dari daerah yang terpetakan
· Jarak, arah, beda tinggi dan kemiringan dari satu tempat ke tempatlainnya.
· Arah aliran air permukaan dan daerah tangkapan air hujan.
· Unsur-unsur atau objek yang tergambar di lapangan
· Perkiraan luas suatu wilayah
· Posisi suatu tempat secara relatif
· Jaringan jalan dan tingkat atau kelasnya.
· Penggunaan lahan dan lain-lain.
14. Koordinat
Sistem koordinat digunakan untuk menunnjukkan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang yaitu garis yang mengukur sudut antara suatu titik dengandengan garis khatulistiwa. Titik di utara khatulistiwa dinamakan lintang utara dan di selatan dinamakan lintang selatan. Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik noldi bumi yaitu greenwich. Titik di barat nol derajat dinamakan bujur barat, dan di tiur dinamakan bujur timur. Suatu di bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut.
15. Greenwich Mean Time (GMT)
|
Dengan berkembangnya Britania Raya sebagai negara maritim, maka para pelaut mencocokkan jam mereka dengan waktu GMT, untuk mengukur seberapa jauhnya lokasi bujur mereka dari meridian Greenwich. Ini tidak mempengaruhi jam di atas kapal mereka sendiri yang mana menggunakan waktu matahari. Fenomena ini digabungkan dengan pelaut-pelaut dari negara lain yang menggunakan metode Nevil Maskelyne untuk mengukur jarak bulan berdasarkan pengamatan di Greenwich, akhirnya menju penggunaan GMT sebagai referensi waktu di seluruh dunia walau tidak mempengaruhi waktu di tempat, hampir semua zona waktu berdasarkanreferensi ini dihitung sebagai beberapa jam atau setengah jam lebih cepat atau lebih lambat dari GMT.
16. Pemetaan
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun raster. Pemetaan juga dikenal sebagai kegiatan atau survei untuk membuat suatu peta dengan alat bantu yang dilakukan di suatu area tertentu. Sebuah peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi. Adapun syarat-syarat sebuah peta yaitu:
a)
Konform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
b) Ekuidistan, yaitu jarak di peta dikalikan dengan skala yang telah ditentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
c) Ekuivalen, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah dihitung dengan keadaan yang ada di lapangan
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi
keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/ unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/ menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum yang banyak ditemukan pada peta misalnya:
keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/ unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/ menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum yang banyak ditemukan pada peta misalnya:
a) Judul, mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sebisa mungkin diletakkan di kanan atas.
b) Legenda, keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
c) Orientasi/ tanda arah, pada umumnya arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah ataspeta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
d) Skala, adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan, dan ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda.
e) Simbol peta, tanda atau gambar yang mewakili kenampakkan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
v Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional.
v Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak.
v Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu.
v
Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/ dibandingkan dengan harga/ nilai lainnya.
|
v Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk presentase.
v Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
f) Warna peta, digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta, yang terdiri dari 8 warna, yaitu:
v Warna hijau, yaitu menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kuran dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi oleh dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
v Warna hijau muda, menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200 – 400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas daratan rendah.
v Warna kuning, menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500 – 1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh daratan tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi tengah dari provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara kabupaten Sukoharjo.
v Warna cokelat muda, menunjukkan daerah yang memiliki ketinggian antara 1000 – 1500 m di tas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang serta disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga, dan Tawangmangu.
v
Warna cokelat, menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi.
v Warna biru keputihan, menunjukkan warna kenampakan perairan, menunjukkan wilayah perairan dengan kedalaman < 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut neritik.
Warna ini menunjukkan danau atau rawa.
Warna ini menunjukkan danau atau rawa.
v Warna biru muda, menunjukkan wilayah perairan yang mempunyai kedaaman 200 – 2000 m. Bentuk bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik, namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
v Warna biru tua, menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel, dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
g) Tipe Huruf (Lettering)
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Adapun macam-macam penggunaan lettering yaitu:
v Objek hipsografi, ditulis dengan huruf tegak, contoh: Garut.
v Objek hidrografi, ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
v Garis astronomis, terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk sevara berlawananarah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukkan letak astronomis.
h) Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Berikut ini adalah macam-macam inset:
v Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali.
v
Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting.
v Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama.
i) Garis tepi peta, merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
j) Sumber dan tahun pembuatan, adalah referansi dari mana data
peta diperoleh.
peta diperoleh.
17. Azimuth
Azimut adalah sudut arah yang dimulai dari arah utara berputar searah jarum jam.Arah utara yang sebenarnya adalah arah kutub utara bola bumi atau arah meridian, Arah ini dapat ditentukan dengan cara pengamatan astronomi yaitu pengamatan benda-benda langit.
Untuk mementukan arah yang sebenarnya menggunakan peralatan khusus, seperti azimut kompas atau azimut magnetis, yang langsung dapat dibaca pada jarum kompas, teodolit kompas.
Cara-cara menentukan azimut adalah sebagai berikut :
¡ Tentukan angka skala yang berimpit dengan ujung utara jarum magnet. Angka pada garis skala ini mementukan besarnya sudut yang dimulai dari angka nol dan diakhiri pada angka itu.
¡ Tentukan busur yang besarnya dinyatakan dengan angka bacaan, dari skala nol sampai ujung utara jarum magnet.
¡ Cari sudut yang dimulai dari salah satu ujung jarum magnet yang diakhiri pada arah garis bidik yang besarnya sama dengan angka bacaan.
20. Pada garis AB, titik A (sebelah kiri) à aab dan titik B (sebelah kanan) à aba
Dengan memperpanjang garis AB, didapat pula aab Maka di titik B dapat ditentukan hubungan antara aab dan aba
à aab = aba + 180 atau aab - aba = 180
Apabila koordinat titik A ( xA, yA ) dan titik B ( xB, yB) diketahui, maka maka sudut jurusan / azimut aAB dan jarak dAB dapat ditentukan, sebagai berikut:
18. Di Atas Permukaan Laut (DPL)
Di atas permukaan laut (dpl) digunakan untuk menjelaskan ketinggian suatu tempat dari permukaan laut dinyatakan dalam meter.
Istilah ini banyak digunakan baik dalam radio (baik dalam siaran maupun penggunaan lainnya oleh insinyur untuk menentukan daerah lingkup yang dapat dijangkau stasiun. Istilah ini juga digunakan dalam penerbngan, dimana semua ketinggian dicatat dan dilaporkan.
Ketinggian dalam peta dapat dinyatakan dengan warna ataupun garis kontur. Ketinggian danau, gunung, bukit dantitik tofografis lain dapat dinyatakan dengan angka.
19. Di Atas Muka Laut (DML)
Di atas muka laut (dml) digunakan untuk menjelaskan ketinggian suatu tempat dari muka lauut yang dinyatakan dalam meter. Biasanya dipakai untuk menyatakan ketinggian suatu gunung, dan sebagainya.
20. Area Pengukuran
Area pengukuran adalah suatu wilayah atau area pengukuran yang dibatasi oleh titik koordinat peta.
21. Bench Mark (BM)
Bench Mark (BM) merupakan tanda/ tugu yang mempunyai informasi tentang koordinat dan elevasi yang dipasang oleh instansi tertentu, dan diletakkan di titik tetap yang diketahui ketinggiannya terhadap suatu bidang referensi tertentu. Bentuk dari bench mark ini terbuat dari pilar beton dengan tanda diatas atau disamping sebagai informasi titik ketinggiannya. Misal : BM,BPN, BM ITS, BM Pemkot, dll.
22. Mecca Mean Time (MMT)
|
memahaminya, dan harus melihat pada sejarah
kovensi waktu internasional yang merujuk pada waktu rata-rata Greenwich (GMT).
-- لله الحمد --
No comments:
Post a Comment