Saturday, June 29, 2013

Mengatur Termen/ Termin Pembayaran Proyek

Mungkin banyak diantara kita tidak mengerti bahwa termin pembayaran memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembangnya usaha yang kita lakukan. Aliran dana masuk dan keluar sangat perlu diperhatikan agar seluruh proses dalam perusahaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Beberapa bulan terakhir, saya bertemu dengan teman – teman developer dan desainer yang biasanya mengambil proyek desain, baik itu web desain, logo desain atau desain grafis. Kami melakukan beberapa sharing tentang bagaimana biasanya kami mengatur termin pembayaran jika kami mendapatkan proyek.
Kebanyakan dari kami membagi termin pembayaran menjadi dua termin. Yaitu 50% sebelum proyek dikerjakan dan 50% setelah proyek selesai dikerjakan. Begitupula dengan kami. Pada awal kami mendirikan usaha dibidang desain 6 tahun lalu, kami juga membagi termin pembayaran menjadi dua kali saja.
Lama – kelamaan kami merasakan ada yang salah dengan menggunakan termin pembayaran sebanyak dua kali tersebut. Banyak pelanggan yang tidak menyelesaikan pembayaran, padahal desain sudah selesai kami kerjakan. Kegagalan pembayaran biasanya terjadi ketika pelanggan kami belum siap dengan data – data seperti gambar dan tulisan yang akan digunakan pada materi desain.
Ternyata hal itu juga dialami oleh teman – teman developer dan desainer yang lain. Apalagi kebetulan pelanggan kita adalah seorang yang sangat detail, dimana dalam perjalanan, perubahan desain bisa terjadi beberapa kali dan tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Nah bagimana caranya mengatasi hal tersebut?

Atur termin pembayaran sesuai dengan progress
Berangkat dari pengalaman tersebut, akhirnya tim kami diLumonata merumuskan ulang termin pembayaran untuk memperbaiki arus keluar masuknya dana untuk kelangsungan hidup perusahaan. Kami akhirnya membagi termin pembayaran menjadi tiga bagian untuk setiap pelanggan kami.
50% kami minta diawal sebagai tanda persetujuan, 25% setelah kami menunjukan desain, dan 25% terakhir setelah serah terima proyek. Dengan begitu, termin pembayaran kami menjadi lebih didasarkan pada progres kerja kami.
Setelah kami mendapatkan pembayaran 50% sebagai tanda persetujuan proyek akan dikerjakan, kami mulai melakukan brain storming mengenai proyek tersebut. Segala sesuatu kami catat sacara detail, agar apa yang akan kami kerjakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dari catatan – catatan tersebut kami kemudian membuat visualisasi desain yang sesuai. Jika visualisasi desain telah selesai, kami bertemu dengan pelanggan kami untuk mendiskusikan apakah desain tersebut sudah sesuai atau belum.
Pada tahap ini biasanya pelanggan masih belum memiliki terlalu banyak ide mengenai apa yang kami kerjakan. Mereka sepenuhnya mempercayakan kepada kami. Namun terkadang hal ini menjadi duri didalam daging ketika Anda tidak membagi termin pembayaran dengan benar. Kita mengira pelanggan kita sudah setuju dengan apa yang kita berikan, padahal sebenarnya mereka belum memiliki ide sama sekali tentang apa yang mereka inginkan.

Dapatkan informasi selengkap mungkin diawal
Mendapatkan informasi selengkap – lengkapnya diawal adalah hal yang paling penting bagi Anda untuk menganalisa kebutuhan klien Anda. Inilah peran penting Anda untuk mengetahui bagaimana caranya mengkorek semua informasi yang diinginkan oleh pelanggan sebelum Anda memulai mengerjakan proyek tersebut. Dengan begitu Anda akan dapat dengan mudah memberikan solusi dan masukan yang dibutuhkan.
Nah jika pada tahap ini pelanggan Anda kemudian sangat detail, dan Anda mendapatkan banyak revisi  desain yang mungkin saja disebabkan oleh informasi yang Anda dapatkan tidak lengkap diawal, disinilah kemudian Anda bisa mengatur arus kas perusahaan Anda dengan pembayaran tiga termin. Dengan banyaknya revisi yang Anda terima dari pelanggan, otomatis ini bisa jadi akan mempengaruhi waktu pengerjaan proyek tersebut. Proyek yang awalnya Anda rencanakan satu bulan, bisa jadi akan molor 2-3 minggu.
Namun jika Anda sudah meminta termin kedua untuk dilunasi, arus kas Anda saat ini setidaknya sudah ada yang mengisi. Jika Anda hanya membaginya menjadi dua termin saja, bayangkan Anda akan menunggu pembayaran baru dilunasi mundur 2-3 minggu dari yang Anda jadwalkan. Itu artinya, gaji Anda juga diundur 2-3 minggu.
Pintar – pintarlah mengatur arus kas Anda agar Anda tidak terjebak seperti pada situasi diatas. Hindari sekecil mungkin kegagalan yang terjadi yang disebabkan oleh tidak jelasnya kotrak kerja sama antara semua pihak karena kurangnya informasi yang Anda dapatkan diawal perjanjian.


No comments: