Thursday, March 14, 2013

Geologi Rekayasa


INTRO

Batuan adalah komponen penyusun kerak bumi. Perlu membedakan istilah "batuan" dengan "batu". Dari bahasa asalnya "batuan" adalah "rocks". Sedangkan "batu" lebih condong kepada pemahaman "stone".
Sebagai contoh :
"claystone" adalah "batulempung",
"siltstone" adalah "batulanau",
"limestone" adalah "batugamping",
"sandstone" adalah "batupasir", dan lainnya.

Batuan tersusun atas mineral-mineral, yang terbentuk secara alami, dan merupakan endapan alam yang bersifat keras, kompak, padat, sebagai satu kesatuan komponen penyusun kerak bumi. Terdapat Berbagai jenis batuan penyususn kerak bumi, antara lain:

Tabel 1, Berbagai jenis Batuan Penyusun Kerak bumi.
* Granit -----------> Berat Jenis 2,5 - 2,7 (gram/cm3)
* Andesit ----------> Berat Jenis 1,6 - 2,6 (gram/cm3)
* Diorit -----------> Berat Jenis 2,8 - 2,9 (gram/cm3)
* Gabro ------------> Berat Jenis 2,9 - 3,0 (gram/cm3)
* Peridotit --------> Berat Jenis 2,6 - 2,8 (gram/cm3)
* Batugamping ------> Berat Jenis 2,5 - 2,7 (gram/cm3)
* Batupasir --------> Berat Jenis 2,2 - 2,7 (gram/cm3)
* Dunit ------------> Berat Jenis 3,2 - 3,3 (gram/cm3)
* Marmer -----------> Berat Jenis 2,7 (gram/cm3)
* Gneis ------------> Berat Jenis 2,6 - 3,1 (gram/cm3)

II. PEMBAGIAN BATUAN

Berdasarkan cara terbentuknya (genesa), batuan dapat dikelompoknya dalam 4 (empat) kelompok besar, yaitu:
1. Kelompok Batuan Beku (Igneous Rocks).
2. Kelompok Batuan Sedimen/Endapan (Sedimentary Rocks).
3. Kelompok Batuan Malihan (Metamorphic Rocks).
4. Kelompok Batuan Gunung Api (Volcanoes Rocks).

Rabu, 31 Maret 2010

A. PENDAHULUAN

I. Peristilahan
Istilah Geologi Rekayasa sesungguhnya merupakan perpaduan antara Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan. 
Geologi Teknik banyak membahas aspek teknis geologis dari pada material kerak bumi, meliputi sifat-sifat fisika-kimiawi, karakteristik material, kaedah-kaedah yang berlaku pada saat material menerima beban dinamis ataupun statis. 
Geologi Lingkungan, banyak membahas tentang kondisi tata lingkungan dari aspek geologis pada suatu wilayah / lahan. Komponen batuan di suatu wilayah/lahan secara geologis akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, baik fisika ataupun kimiawi. Biasanya kondisi geologi wilayah dengan satuan batuan yang berbeda dengan wilayah lain akan memberikan kendisi berbeda dari aspek lingkungan alamiyahnya.

II. Pengertian
Geologi Rekayasa walaupun merupakan istilah baru (sejak tahun 2000) tetapi penerapannya telah menyatu dengan berbagai kegiatan proyek sehingga tidak lagi menjadi sesuatu yang baru sebagai subyek. Penerapan Geologi Rekayasa lebih menekankan pada aspek pemanfaatan lahan secara teknik geologis sejalan dengan kondisi lingkungan yang tersedia. Karena itu Pengertian Geologi Rekayasa adalah suatu disiplin ilmu, yang membahas mengenai bagaimana suatu lahan / wilayah, dapat secara layak dimanfaatkan, dan pemanfaatannya terlaksana sesuai dengan prinsip-prinsip geologi baik secara teknis maupun secara tatalingkungan.

III. Pengetahuan Pendukung
Pengetahuan dasar sebagai pendukung dalam mempelajari Geologi Rekayasa adalah Fisika, Kimia, Biologi, Matematika. Keempat komponen tersebut dijadikan sebagai komponen input. Sedangkan Komponen Geologi Dasar dan Geologi Teknik dan Lingkungan merupakan komponen penguat terhadap Geologi Rekayasa sebagai komponen output. Dibawah ini digambarkan tentang skema hubungan antar komponen-komponen tersebut.

IV. Tujuan Mempelajari Geologi Rekayasa
a. Tujuan Umum
  • Mahasiswa mengetahui tentang pengertian Geologi Rekayasa dan mampu bekerja sama dengan tenaga Ahli Geologi Rekayasa dalam memanfaatkan suatu lahan terhadap pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
b. Tujuan Khusus
  • Para pembaca dapat mengetahui tingkat kelayakan pemanfaatan suatu lahan / wilayah untuk pembangunan/konstruksi, berdasarkan prinsip-prinsip geologi.
  • Para pembaca dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar secara geologi penetapan kelayakan pemanfaatan suatu lahan / wilayah untuk pembangunan/konstruksi.
  • Para pembaca mampu menerapkan pengetahuan Geologi Rekayasa dalam pemanfaatan lahan untuk pekerjaan konstruksi.

V. Sistematika
a. Pendahuluan
b. Batuan
c. Topografi
d. Geohidrologi
e. Tektonik dan Kegempaan
f. Fieldtrip

Sumber: http://georek.blogspot.com/

No comments: