Monday, April 16, 2012

Struktur Kayu (Pertemuan 1)

MATA KULIAH STRUKTUR KAYU
Kayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan alam. Kayu sebagai bahan konstruksi mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
KEUNGGULAN KAYU
1.    Kekuatan cukup tinggi, namum bobotnya rendah
2.    Mempunyai daya tahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik
3.    Mudah dikerjakan
4.    Mudah diganti
5.    Relatif mudah didapat

KELEMAHAN KAYU
Selain memiliki keunggulan, kayu juga memiliki kelemahan, adapun kelemahan kayu yaitu:
1.    Sifat-sifat kurang homogen dengan cacat-cacat alami seperti arah serat, mata kayu, dsb.
2.    Beberapa jenis kayu kurang awet dalam keadaan-keadaan tertentu
3.    Kayu dapat memuai dan menyusut dengan perubahan-perubahan kelembaban
4.    Pada pembebanan jangka lama, konstruksi balok akan mengalami lendutan yang cukup besar.

MUTU KAYU
Menurut  peraturan konstruksi kayu indonesia (PKKI NI-5 1961), mutu kayu dibagi dalam mutu A dan mutu B yang ditentukan oleh faktor-faktor kadar lengas, mata, wanvlak, miring arah serat, dan retak-retak.
Faktor
Mutu A
Mutu B
Kadar lengas
Kering udara

Mata


Wanvlak


Miring arah serat

Retak-Retak
12-18%, rata-rata
15%

d1 1/6 h , d2 1/6 b
d1 3,5 cm , d2 3,5 cm

e1 1/10 b , jika b= tinggi balok
e1 1/10 h , jika h= tinggi balok

tg α 1/10

hr ¼ b , ht 1/5 b
30 %


d1 1/4 h , d2 1/4 b
d1 5 cm , d2 5 cm

e1 1/10 b , jika b= tinggi balok
e1 1/10 h , jika h= tinggi balok

tg α 1/7

hr 1/3 b , ht 1/4 b
 
Cara menentukan kadar lengas
1.    Dari masing-masing batang dibuat satu benda uji yang diambil dengan cara memotong batang itu melintang setebal 2cm pada jarak minimum 60 cm dari salah satu ujungnya
2.    Apabila panjang batang kurang dari 1,2 m, benda uji dapat diambil dari tengah-tengah batang
3.    Buat sekurang-kurangnya 5 benda uji
4.    Masing-masing benda uji ditimbang terus-menerus sampai menunjukan angka-angka yang konstan/naik turun

Kadar lengas kayu dihitung sebagai berikut:
               
Keterangan:
ᵡ = kadar lengas kayu dalam persen
Gx = berat benda uji semula
Gku = berat benda uji setelah kering udara

No comments: