Tegangan Geser
Definisi gaya geser
Jika suatu bidang melewati suatu benda, maka gaya yang
bekerja disepanjang bidang tersebut disebut gaya geser atau gaya gesek (shearing
force). Gaya ini kita simbolkan dengn Fs.
Definisi
tegangan geser.
Gaya gesek, dibagi dengan luasan A dimana gaya
bekerja disebut tegangan geser (shearing stress). Disimbolkan dengan τ.
Dengan demikian,
Perbandingan tegangan geser dan tegangan normal
Kita misalkan suatu
suatu potongan batang dengan bidang a-a tegaklurus pada sumbunya,
seperti Gb. 4-1. Tegangan normal σ adalah tegaklurus bidang a-a.
Ini adalah tegangan yang kita pakai dalam diskusi-diskusi pada bab 1, 2, dan 3.
Tegangan geser bekerja
disepanjang atau sejajar bidang, yang ditunjukkan dengan simbol τ.
Dengan demikian perbedaan antara tegangan geser dan tegangan normal adalah
didasarkan pada arahnya.
Asumsi
Adalah penting untuk
membuat asumsi-asumsi berkenaan dengan distribusi tegangan geser. Dalam hal
ini, pertama yang harus kita asumsikan adalah bahwa tegangan geser, yang akan
kita diskusikan pada bab ini, adalah seragam. Dengan demikian, pernyataan τ =
Fs/A mengindikasikan tegangan geser rata-rata pada
seluruh luasan bidang.
Perubahan bentuk
karena tegangan geser
Kita perhatikan suatu
elemen bidang empat persegi panjang yang dipotong dari suatu benda padat dimana
gaya-gaya yang bekerja pada elemen diketahui sebagai tegangan geser τ pada
arah-arah yang ditunjukkan Gb. 4-2(a).
Permukaan elemen yang
sejajar dengan bidang kertas diasumsikan tanpa pembebanan. Karena tidak ada
tegangan normal yang bekerja pada elemen, panjang sisi samping empat persegi
panjang awal tidak mengalami perubahan ketika tegangan geser diasumsikan
bernilai τ. Namun demikian, akan terjadi distorsi pada sudut kanan dari
elemen, dan setelah distorsi karena tegangan geser ini maka diasumsikan elemen
mempunyai konfigurasi bentuk seperti ditunjukkan dengan garis-putus-putus pada
Gb. 4-2(b).
Regangan geser
Perubahan sudut pada
bagian pojok elemen empat persegi panjang awal disebut sebagai regangan geser (shear
strain). Sudut ini dinyatakan dengan radian dan dinotasikan dengan γ.
Modulus elastisitas
geser
Rasio antara tegangan geser τ terhadap
regangan geser γ disebut modulus elastisitas geser dan biasanya
dinotasikan dengan G. Jadi
G juga dikenal sebagai modulus kekakuan (modulus
of rigidity).
Satuan untuk G
adalah sama dengan satuan tegangan geser, yaitu N/m2, karena
regangan geser tidak bersatuan. Percobaan penentuan G dan daerah aksi
linier dari τ dan γ akan didiskusikan pada bab 5. Diagram
tegangan regangan untuk berbagai bahan dapat digambar untuk pembebanan geser,
dengan cara yang sama seperti pada pembebanan normal (bab 1). Secara umum
diagramnya mempunyai penampilan yang mirip, hanya tentu saja berbeda dalam
besaran nilainya.
Sambungan las
Disamping teknik
pengelasan dengan gas dan listrik yang sudah kita kenal, pada dasawarsa
terakhir telah banyak dipakai, khususnya pada industri otomotif, metode
pengelasan yang cukup berbeda yaitu pengelasan dengan elektron (electron
beam welding) dan pengelasan dengan laser (laser beam welding).
Pengelasan elektron
Pada pengelasan
dengan elektron (EBW, electron beam welding), perpaduan atau penggabungan logam
dicapai dengan memfokuskan suatu batang dengan tegangan elektron tinggi pada
permukaan logam yang akan disambung. Batang elektron mempunyai kerapatan energi
yang sangat tinggi sedemikian sehingga mampu menghasilkan pengelasan yang dalam
dan sempit. Pengelasan cara ini dapat menghasilkan pengelasan yang akurat,
cepat dengan distorsi yang relatif kecil pada batang yang disambung daripada
pengelasan dengan gas atau listrik. Kelemahan EBW adalah bahwa permukaan logam
yang akan disambung harus benar-benar presisi, dan untuk kasus tertentu
pengelasan harus dilakukan pada kondisi vakum.
Pengelasan laser
Pada pengelasan
dengan laser (LBW, laser beam welding), penggabungan bahan dilakukan dengan
memanfaatkan sumber energi optik yang difokuskan pada spot yang sangat kecil,
diameter lingkaran antara 100 sampai 1000 μm. Istilah laser merupakan singkatan
dari light amplification by stimulated emission of radiation. Kerapatan
energi sekitar 105 watt/cm2 membuat sinar laser mampu
mecairkan logam. Laser dapat menghasilkan pengelasan dengan kualitas tinggi,
tetapi mempunyai resiko yang juga sangat tinggi yaitu kemungkinan kerusakan
pada mata operator.
Contoh
1.
Suatu
sambungan dengan baut ditunjukan pada gambar dibawah. Besarnya gaya tarik P
adalah 30 kN dan diameter baut adalah 10 mm. Tentukan nilai rata-rata tegangan
geser yang terjari pada bidang a-a atau b-b.
Pertama kita
asumsikan bahwa gaya P terbagi secara sama pada permukaan a-a dan
b-b. Dengan demikian gaya yang bekerja pada bidang a-a atau b-b
adalah 1/2(30 x 103) = 15 x 103 N, dan bekerja pada
luasan sebesar 1/4(π)(10)2 = 78.6 mm2.
Dengan
demikian tegangan geser yang bekerja pada bidang a-a atau b-b
adalah:
Contoh
2.
Suatu
plat titanium campuran dengan tebal 1/16 in, lebar 1.75 in disambungkan dengan
pengelasan laser dengan sudut pengelasan 45° seperti gambar dibawah. Pengelasan
dilakukan dengan menggunakan sistem laser karbon-dioksida 100 kW. Jika tegangan
geser titanium campuran adalah 65,000 lb/in2 dan sambungan
diasumsikan mempunyai efisiensi 100%, tentukan gaya P yang dapat
diberikan.
Mau materi kuliah mekanika bahan yang lebih lengkap? silahkan download materinya dengan Klik DISINI | ||||||
No comments:
Post a Comment